Wednesday, 24 August 2011

Ketentuan Tuhan

Dua kubur bergandingan
ketika hayat masih ada
mereka suami isteri bahagia
rumput rumput tumbuh meliar
tiada mejar menggagah
tenang menunggu anak pejuang pulang ziarah

Anak pejuang di rantau
tiada dosa pada ayah, pada ibu
pada keluarga
pada bangsa, pada negara
setitis tinta dari insan berkata
kau berpenyakit kusta
bumi ini haram bagimu
selama lamanya bagi insan
bukan selama lamanya bagi Tuhan
kenapa takbur?
siapa takbur pasti lebur
 Dia maha mengetahui
perikemanusiaan perintah tuhan untuk insan

Esok pasti datang
tepat pada waktunya insan
dapat tentukan
ini kepastian Tuhan
tapi corak esok bagaimana?
insan hanya bisa menduga
Tuhan yang memastikannya
Kubur bergandingan lebih kuat panggilannya
tinta tersurat akhirnya cair
darah yang sama terus mengalir.

(Ruhi Hayat, Kuala Lumpur, Dis 1971)

Saturday, 6 August 2011

Maafkan Daku Wahai Sahabat

Sungguh aku bersyukur ALLAH Mempertemukanku denganmu, sahabat...
Karena ALLAH banyak Memberiku pelajaran melalui sikapmu

Maafkan sahabatmu yang khilaf ini
Telah banyak perkataan dan sikapku yang mungkin telah membuatmu kecewa dan kesal terhadapku
Karena inilah sahabatmu
Hanya sesosok manusia lemah yang penuh khilaf

Jangan pernah mengharapkanku sebagai seorang sahabat yang sempurna
Jangan pernah mengharapkanku sebagai seorang sahabat tanpa salah
Jangan pernah mengharapkanku sebagai seorang sahabat yang selalu ada di sampingmu
Karena sekali lagi inilah sahabatmu
Yang penuh dengan kelalaian

Aku mohon kepadamu, ketika aku jatuh, jangan biarkan dirimu jatuh bersamaku
Aku ingin dirimu tetap berada di atas sana
Hingga suatu saat dirimu dapat mengangkatku dari atas

Sungguh tidak ada niat untuk membuatmu kecewa atas diriku
Aku hanya ingin mengatakan yang sejujurnya
Aku tak ingin dirimu tertipu
Aku tak ingin dirimu terlena
Aku tak bisa membiarkan dirimu berharap kepadaku
Aku tak bisa membiarkan dirimu bergantung kepadaku

Sahabat, inilah aku, seorang manusia yang jauh dari sempurna
Tolong, jangan berharap atau bahkan bergantung pada diriku
Aku tak bisa memberi apa yang kau inginkan
Aku tak bisa menjamin kebahagiaanmu
Aku tak bisa terus berada di sampingmu

Berharaplah pada RABB yang Maha Sempurna
Bergantunglah pada RABB yang Maha Agung
Kelak kau akan bertambah kuat
Karena kau telah berpegang teguh pada tali ALLAH yang tak akan pernah putus

ALLAH yang akan Menguatkanmu
ALLAH yang akan Menyokongmu
ALLAH yang akan Membantumu
ALLAH yang akan Berada di sampingmu
ALLAH yang akan Menjamin hidupmu

Bukan manusia seperti diriku...

Ya RABB, hamba memohon ampunan-Mu
Hamba telah banyak mendzolimi orang yang Engkau cintai
Hamba telah banyak mengecewakan orang yang Engkau muliakan

Sahabat...
Dengan segala kerendahan hati ini, aku memohon semoga engkau berkenan membukakan pintu maaf atas segala kekhilafanku
Aku tak tahu berapa tahun, berapa hari, atau bahkan berapa menit lagi ALLAH akan Mencabut nyawaku
Aku hanya ingin bertemu dengan ALLAH dengan tenang
Tolong maafkan segala kekhilafanku

Aku mohon....

Maafkan aku, sahabat....